Teruntuk Jarak yang Telah Mendekatkan


Senja, kamu tahu tidak kalau mungkin semesta telah bosan mendengar ucapan terima kasih saya?

Saya berterima kasih karena semesta telah membuat takdir untuk saya mengikis jarak dengan kamu.

Saya tidak perlu waktu yang lama, satu menit saja cukup asal kamu mengerti betapa saya telah jatuh sedalam-dalamnya pada kamu.

Yang saya katakan waktu itu benar, kamu tidak perlu jatuh pada saya, karena saya yang akan jatuh untuk kamu. Rasanya sakit, Nja. Saya tidak ingin kamu merasakannya juga. Saya hanya ingin kamu tahu kalau saya bahagia bisa bertemu dengan kamu. Saya berharap, kamu juga merasakan itu.

Saya sudah berdoa pada semesta agar saya bisa merasakan rasa bahagia itu lebih lama, tapi ternyata tidak seperti itu semesta menggariskan takdir saya terhadap kamu. Saya hanya diizinkan merasakan rasa sakit karena jatuh pada kamu.

Tidak apa, Senja. Saya tetap senang.

Setelah ini, tolong jadilah senja yang menghangatkan semua orang, yang menemani semua orang pada tempat ternyaman setelah seharian lelah bekerja, yang mengantarkan saya ke tempat paling damai di bumi.

Kalau kamu rindu saya, bangunlah sepagi mungkin karena saya pasti akan ada di sana menyambut hari semua orang, terutama kamu.

Jangan bersedih, Senja Aulia. Saya akan bahagia kalau kamu bahagia.

Your love, Fajar Caka Bagaskara


end.

Baca cerita lengkapnya di sini